Manusia dan Keberagaman

SAUDARA SABANG SAMPAI MERAUKE  Gambar terkait

       Di daerah istimewa Yogyakarta. Ada sebuah sekolah terfavorit yang banyak diminati siswa Indonesia. Tidak aneh jika para siswa - siswinya kebanyakan dari luar daerah. Salah satunya adalah Ranza. Ranza ini orang keturunan Bali yang sudah menetap di Yogyakarta. Dia memiliki warna kulit sawo matang, rambut rapi dan jago bermain alat musik. Salah satunya alat musik berupa gitar. Tidak hanya dari bali, ada juga yang dari Aceh namanya Caca. Caca ini asli orang Aceh. Dia sekolah di Yogyakarta karena kedua orang tuanya memiliki proyek disana. Dia memiliki warna kulit kuning langsat dan berkacamata. Dia memiliki hobi menyanyi. Ada juga yang berasal dari papua namanya Kibo. Kibo ini  orang asli keturunan indonesia bagian timur. Dia memiliki warna kulit coklat dan memiliki rambut ikal yang sudah tidak lazim adalah salah satu ciri – ciri orang papua. Dia gampang bergaul. Dia juga suka bermain alat musik tradisional. Semua alat musik yang ada di Indonesia ia pelajari karena menurutnya siapa yang akan menjaga kelestarian budaya jika bukan penerus bangsa. Ada juga yang berasal dari daerah asli Yogyakarta namanya Nesya. Nesya memiliki warna kulit sawo matang dan memiliki rambut yang panjang. Dia suka membuat karya. Salah satunya adalah membuat lagu. Kebanyakan lagu – lagunya berupa kisah hidup seseorang.
Mereka sama -  sama masuk ke sekolah terfavorit di Yogyakarta. 

        Pada saat hari pertama, seluruh siswa – siswi dianjurkan untuk saling berkenalan agar tercipta jiwa kekeluargaan di dalam sekolah. Dan disitulah mereka mulai saling mengenal antara satu dengan yang lain. ’’Hallo salam kenal namaku nesya, nama kamu siapa?’’ tanya nesya yang hendak berkenalan dengan caca.‘’Oh hallo namaku caca salam kenal ya’’ balas caca.‘’ kamu asli orang mana?’’ ‘’Aku dari Aceh. Kalo kamu sendiri?’’. ‘’ Aku dari jogja. Rumahku juga deket kok dari sini. Kapan – kapan main kerumah yuk’’. ‘’ Boleh – boleh’’
Setelah itu nesya dan caca yang sudah mulai saling mengenal hendak berjalan jalan di taman sekolah. Sementara  itu kibo sedang berjalan jalan di belakang taman dan bertemu dengan ranza. Mereka mulai saling berkenalan.‘’ Hai namamu siapa?’’ tanya kibo yang hendak berkenalan dengan  ranza.‘’ Namaku ranza. Kamu asli orang mana?’’ balas ranza. ‘’ Aku asli orang papua ‘’. ‘’ Wah.. jauh banget ya. Disini sama siapa?’’. ‘’Sama ibu aku’’. ‘’Ayah kamu kerja dimana’’ tanya ranza. ‘’ Ayah aku udah gak ada’’ balas kibo. ‘’Hmm maaf ya aku gak bermaksud
’’. Jawab ranza (Dengan merapatkan tangannya sebagai tanda  minta maaf). ‘’Iya gak papa santai aja. Kamu mau gak jadi temen aku’’. ‘’Tentu kawan’’.
Akhirnya mereka saling berteman dan mulai menjalin persahabatan. ‘’ Kib duduk disana yuk’’ ajak ranza. ‘’Yuk’’. Akhirnya mereka duduk disebuah kursi yang berada di taman sekolah. Dan disitulah Kibo dan Ranza bertemu dengan Nesya dan Caca. ‘’Eh ca kita kesana yuk’’ ajak nesya. ‘’Yuk’’ balas caca. Tak sengaja kaki caca tersandung kaki ranza yang sedang duduk di bangku taman. Dan akhirnya caca terjatuh. ‘’Aduhhh’’ ucap caca saat terjatuh. ‘’Eh gimana sih kamu jalan kok gak makek mata’’ kata ranza. ‘’Ehh siapa juga yang nyuruh naruh kaki seenaknya. Udah tau salah kok malah nyalahin orang yang lewat. Kamu gak papa kan ca’’ balas nesya ke ranza. (Sambil membantu caca berdiri).
‘’Ya terserah aku dong aku mau duduk dimana ya terserah aku’’ balas ranza. ‘’Udah – udah gak usah ribut. Lagian aku juga gak papa kok’’ kata caca. ‘’Ngapain sih ribut ribut’’. Balas kibo.
 ‘’Tuh.. lagi pula temen mu juga gak papa kok kamu sewot banget’’ kata ranza kepada nesya. ‘’Siapa juga yang sewot bukanya minta maaf juga’’ balas nesya. Setelah itu nesya dan caca pergi menjauh. ‘’Tuh orang ngapain sih.. jadi orang kok sewot banget heran deh’’. Kata ranza kepada kibo. ‘’Udah sih gak usah dipikirin’’ balas kibo.

       Dua hari kemudian, ada pemilihan ekstrakulikuler di sekolah. Ranza, kibo, nesya, dan caca mengikuti ekstra kulikuler musik. Karena, kebetulan mereka sama sama memiliki hobi yang sama – sama menyangkut ke arah dunia musik. Dan mereka bertemu lagi disana.
‘’Dia lagi.. ngapain kalian disini?’’ tanya ranza kepada nesya dan caca. ‘’Nah kalian sendiri ngapain?’’ balas nesya. Ting.. ting.. ting.. (Bunyi lonceng yang dibunyikan pembina ekstra bahwa ekstra akan segera dimulai.). ‘’Baik ekstra musik akan segera dimulai saya harapkan semua siswa duduk ditempat yang sudah disediakan’’ ucap pembina ekstra. Semua siswa – siswi pun duduk. ‘’Baik terimakasih karena sudah memerhatikan. Saya ucapkan selamat datang kepada siswa – siswi yang baru saja bergabung. Selamat datang di ekstra kami. Disini saya akan menjelaskan lebih lanjut mengenai ekstra musik. Jadi disini ada dua ekstra musik yaitu musik modern dan musik tradisional. Tapi untuk tahun ini ekstra kita akan menggabungkan kedua musik tersebut. Jadi saya akan langsung membentuk kelompok band dan saya harapkan kalian bisa membuat lagu dan seni musik yang khas dengan indonesia.’’. kata pembina ekstra. ‘’Baik kak’’ sahut siswa – siswi ekstra. Dan kebetulan ranza, kibo, nesya, dan caca satu kelompok band. ‘’Aduh kok sama kalian lagi’’ kata nesya. ‘’ Kamu kira kita seneng gitu bareng sama kalian’’ balas ranza. ‘’Udah – udah bisa nggak sih gak usah berantem’’ kata Kibo. ‘’Iya gimana kalo kita temenan aja?’’ Balas caca. ‘’Gak’’ kata ranza. ‘’Siapa juga yang mau temenan sama kamu’’ balas nesya. Ting.. ting.. ting.. (Bunyi lonceng yang dibunyikan pembina) ‘’Perhatian -  perhatian bagi yang sudah saya tentukan kelompok bandnya. Diharapkan saling berdiskusi tentang lagu yang akan dibuat dan yang akan dipentaskan. Saya kasih waktu satu minggu untuk menfikirkanya.’’kata pembina ekstra. ‘’Baik kak’’ sahut siswa – siswi ekstra. Kringg.. kringg.. kring.. (Bunyi bel yang menandakan bahwa ekstra telah selesai.).
Setelah selesai ekstra nesya merasa kesal karena satu kelompok dengan orang yang menurutnya orang yang menyebalkan.
‘’ Kenapa kita harus sekelompok denganya?’’ ucap nesya. ‘’Udah kali, gak baik kek gitu’’ balas caca.

        Keesokan harinya caca hendak meminta nomor telepone ranza dan kibo agar lebih mudah berkomunikasi untuk mendiskusikan lagu yang akan dibuat. ‘’Kibo minta nomor telepone kamu sama ranza. Supaya kita bisa diskusi gak hanya secara langsung tapi dari media sosial juga bisa’’ kata caca. ‘’Oh iya ini’’ balas kibo (Sambil mencatatkan nomor telepone nya kedalam ponsel caca. ‘’Oh iya gimana ya caranya supaya nesya sama ranza gak berantem kalo ketemu?’’ Kata caca. ‘’Nah itu masih aku fikirin.. Gimana kalo nanti kita ketemuan di rumahku kebetulan dirumah ada studio kecil -  kecilan biasa aku buat main alat musik sih’’ kata kibo. ‘’Wah ide bagus itu.. sekalian diskusi lagu yang mau dipentasin juga’’ balas caca. ‘’Oke nanti sepulang sekolah aku tunggu di depan pos sekolah’’ kata kibo. ‘’Oke’’ balas caca.

        Kringg.. kringg.. kringg (Bunyi lonceng sekolah pertanda sudah waktunya untuk pulang). Caca, Nesya, Kibo, dan Ranza pergi bersama ke rumah kibo. Sesampainya disana.‘’Sekarang aku mau kalian baikan dan bisa berteman baik supaya kita bisa diskusi mengenai lagu yang akan dibuat dan dipentaskan di ekstra musik.‘’ kata Caca. ‘’Betul itu ayo baikan!’’ balas kibo. ‘’Okelah maafin aku ya’’ kata ranza. ‘’Oke maafin aku juga’’ balas nesya. ‘’Nah gitu dong kan kalo gini mau diskusi kan enak’’ kata kibo. ‘’Betul’’ balas caca.

     Akhirnya mereka berteman baik dan mulai menyusun sebuah lagu dengan perpaduan musik modern dan musik tradisional. ‘’Oke sekarang kita bagi bagi tugas ya.. Bentar – bentar aku nanya disini bakat kalian di apa? Kalo aku di gitar. Gitar masuk alat modern kalo kalian?’’ ucap ranza. ‘’Kalo aku lebih ke arah vocal sih’’ kata caca. ‘’Kalo aku lebih  ke arah  suling atau angklung’’ kata kibo. ‘’Kalo aku lebih ke pembuatan karya sih biasanya sih berupa lagu. Kalo untuk alat musiknya aku lebih ke arah piano.’’ kata nesya. ‘’Nah sipp lengkap deh. Vocalnya caca, pianonya sama lagunya nesya ,gitarnya aku, kalo kibo ini enaknya apa ya?’’ Kata ranza. ‘’Gini ajah, kibo angklung nya, karena aku pernah liat musik modern terus ada perpaduan musik tradisional berupa angklung itu bagus dan aku ngerasa itu keren’’ kata caca. ‘’ Oke siap. Sekarang kita bantu nesya buat nyusun lagunya’’ kata kibo. ‘’Gimana kalo lagu ini sebagai tanda persahabatan kita, kita buat kisah kita sendiri’’ kata nesya. ‘’Gimana?’’ Kata caca. ‘’Bentar – bentar kalian dari mana aja sih ini?’’ Kata nesya. ‘’Aku dari Aceh’’ kata caca. ‘’Aku dari Bali’’ kata ranza. ‘’Aku dari Papua’’ kata kibo. ‘’Kalo aku dari jogja sini. Oke sekarang kita gabung ya.. hm apa ya enaknya judulnya?’’ kata nesya. ‘’Gimana kalo Saudara Sabang Sampai Merauke?’’ Kata ranza. ‘’Wah ide bagus itu.. kalo boleh jujur aku sebenernya pengen bisa buat band sendiri dan bisa buat lagu. Dimana lagu itu ciri khas bangsa kita sendiri dan aku berharap aku akan go internasional dan bisa memajukan indonesia dengan karya karya ku.’’kata kibo. ‘’Impian kita sama. Aku juga berharap aku bisa memajukan indonesia dengan keberagaman musik –musiknya.’’kata nesya.‘’Kalau begitu kita akan mengabulkan semua mimpi - mimpi kita’’ kata caca. ‘’Mari kita jadikan satu mimpi - mimpi kita yang ada tentang bangsa kita, bangsa indonesia’’ kata ranza.

Satu minggu berlalu sudah. Mereka tampil di ekstra dengan lagu mereka yang berjudul ‘’SAUDARA SABANG SAMPAI MERAUKE’’. Karena keunikan musiknya mereka mendapat apresiasi dari kepala sekolah karena telah berasil pertama kali menciptakan lagu dengan perpaduan tradisional dan modern di sekolah terfavorit tersebut. Dua minggu kemudian band ranza dan kawan -  kawan diundang untuk bergabung memeriahkan salah satu festival tahunan terbesar di yogyakarta dan berhasil memikat salah seorang produser ternama. Mereka mendapat tawaran untuk bekerja sama dengan produser tersebut dengan menjadikan band ranza dan kawan -  kawan menjadi band penunjang bangsa Indonesia sebagai anak muda yang berkarya melalui bidang dunia musik dengan alat alat musik tradisional dan modern. Tujuan produser tersebut tidak lazim yaitu untuk menjadikan penerus bangsa Indonesia  lebih menyadari bahwa keberagaman dapat disatukan untuk mencapai kesuksesan. Dan suatu perbedaan suku, bahasa, agama, dan budaya, maupun fisik bukanlah menjadi penghambat bagi mereka yang mau berkarya lebi tinggi.
 ‘’Saya produser musik ingin kalian bekerja sama dengan saya. Apakah kalian berminat?’’tawaran seorang produser ternama.
     ‘’Apakah benar ini pak? Dengan senang hati kami mau. Karena suatu kehormatan bagi kami bisa bergabung dengan anda, dan itu juga suatu impian kami untuk bisa go internasional’’ jawab ranza perwakilan dari bandnya.

      Akhirnya mereka saling bersatu padu untuk memajukan Indonesia melalu keberagaman alat musiknya. Dan mereka berharap jiwa para penerus bangsa akan menjaga dengan baik serta melestarikan alat - alat tradisional yang ada di Indonesia. Dan menjadikan suatu perbedaan menjadi kesatuan yang kokoh sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia.
         


                                                                                                  
Tertanda : Suci Alifia Anggraeni

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Lukisan Dari Limbah Plastik

SoS4LOVE Project 2020

Terjadinya Banjir Lumpur Lapindo